Dian mentari, Memasuki
Kota Bantul, gairah penyambutan peserta
muktamar IPm ke-17 terlihat luar biasa.baliho, poster, spanduk, umbul-umbul
terpasang di setiap sudut kota.penyambutan yang meriah di jalan uatama hingga
ke tempat muktamar dapat di lihat dengan jelas.Acara akan berlangsung dari
tanggal 2 s.d 8 juli 2010, tgl 2 Konpiwil pramuktamar, tanggal 3 Pembukaan Muktamar
yang berbarengan dengan Muktamar 1 Abad Muhammadiyah, Aisyiyah 46 dan Muktamar
IPM ke-17.
Peserta Muktamar IPM
yang berasal dari 33 Provinsi ini di
tempatkan di 4 penginapan yakni,250 orang di Muhiba, 140 orang di SMP
Muhammadiyah Bantul, 160 orang di SD Muhammadiyah Bantul dan 350 orang di SMK
muhammadiyah Manding. Selain itu tempat siding-sidang komisi Muktamar IPm yaitu
di gedung dakwah Muhammadiyah bantul, ruang Pertemuan gedung Induk Pemkab
bantul, gedung bank Pasar bantul dan Aula SMA Muhammadiyah 1 bantul (muhiba).Sementara
IPM Bengkulu sendiri mengutus 32 orang peserta dan 3 orang penggembira. Daerah
yang paling banyak mengutus peserta adalah jawa Timur sebanyak 86 orang peserta di luar
penggembira.
Yang menarik dari
persiapan panitia otorita bantul adalah program control gizi. Mengingat akan
pentingnya kesehatan para Muktamirin devisi konsimsi IPM yang di motori oleh
Nur wahidatul Muflihah telah membuat menu khusus yang telah di atur menurut
pakarnya, yakni ahli gizi dari RS PKU Muhammadiyah Bantul.secara berkala ahli
gizi tersebut akan meninjau langsung ke tempat catering untuk mengecek gizi
makanan.
Untuk mengikuti
kegiatan di jogja , panitia telah menyiapkan 40 bus guna memenuhi transportasi
antar jemput peserta muktamar.
Sesuai dengan tema
muktamar kali ini”Melintasi setengah Abad Pelajar Muhammadiyah:Penguatan untuk
Pelajar Kreaktif”, IPM rumuskan gerakan Pelajar Kreaktif(GPK). Setelah
sebelumnya kurang berhasil dengan Gerakan kritis Transformatif(GKT),GPK
dirumuskan dari sidang Komisi C.Namun, pembahasan paling alot terjadi di komisi B yang membahas
Anggaran dasar(AD) dan anggaran Rumah Tangga(ART), serta Rekomendasi, dengan
beberapa permasalahan seperti tata bahasa,
penambahan pasal, penghapusan pasal atau ayat yang di kira tidak perlu.Sidang
baru di miulai beberapa menit Presedium sidang langsung di sibukan dengan hujan
interupsi dari peserta sidang, tidak hanya sebatas itu para pserta siding
meminta Pimpinan siding di turunkan , yang dirasa kurang bias memandujalanya
persidangan.alhasil sidang ini memakan waktu sampai 2 hari berbeda dengan
siding komisi A yang membahas muqadimah dan kepribadian IPM dan Komisi C yang
membahas Agenga aksi, gerakan pelajar Kreaktif, yang hanya membutuhkan waktu
cukup 12 jam .
Sementara itu Rekomendasi yang di bahas di komisi yang
sama(B) merumuskan beberapa rekomendasi seperti untuk PP IPM seperti
Sosialisasi jaji pelajar Muhammadiyah
kepada semua kader IPM, rekomendasi untuk PP Muhammadiyah khususnya
majlis Dikdasmen agar seluruh Kepsek di
semua sekolah Muhammadiyah dan amal usaha muhammadiyah peduli kepada IPM.Serta
rekomendasi kepada Pemerintah republic
Indonesia seperti menghimbau kepada pemerintah Komisi penyiaran Indonesia (KPI)
untuk memberikan regulasi yang tegas tentang media di Indonesia.(ip-red)
0 komentar:
Posting Komentar